Memiliki visi untuk menjadi universitas kelas dunia pada tahun 2020 mendatang, tentunya BINUS UNIVERSITY dalam menghasilkan lulusannya yang siap bersaing di dunia global bersama dengan para lulusan universitas lainnya, tidak hanya sekedar dilihat dari sisi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) saja, namun kemampuan dalam bidang non – akademik sangatlah penting dimiliki oleh setiap para lulusan sebagai modal awal dalam melangkah dan bersaing di dunia global.

Hari ini, BINUS UNIVERSITY kembali memberikan total sebanyak 163 penghargaan yang telah diraih selama periode Januari – Juli 2015 yang terbagi menjadi 36 prestasi tingkat JABODETABEK, 95 prestasi tingkat nasional, serta sebanyak 32 prestasi tingkat International yang telah diraih oleh para BINUSIAN yang telah berhasil mengukir berbagai prestasi. Tentunya, prestasi tersebut bukan hanya memberikan rasa bangga bagi para BINUSIAN, tetapi juga dapat mengharumkan nama BINUS UNIVERSITY serta Bangsa Indonesia di mata dunia.

Mengusung tema pada tahun ini yaitu Strive for Global Achievements, BINUS Appreciation Day yang merupakan kegiatan rutin diadakan oleh BINUS UNIVERSITY sejak tahun 2005 ini untuk memberikan apresiasi atas prestasi yang telah diraih oleh para mahasiswa. “Tujuan dari pemberian apresiasi ini tiada lain agar mereka dapat termotivasi untuk mempertahankan serta meningkatkan prestasi yang sudah diraih”, tegas Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, MM selaku Rektor BINUS UNIVERSITY. (JR)

STUDENT ENROLLMENT BINUS UNIVERSITY
ACADEMIC YEAR 2016 / 2017
JAKARTA

For further information, please contact:

Apply Online Now :

Yasa (20),  mahasiswa Marcomm Binus University mulai Desember 2015 ini  menggandeng e-cormmerce Zalora.co.id dan Mataharimall.com untuk membesarkan usaha bisnis online-nya. Yasa sebelumnya mempunyai portal Mens Republic untuk menjual fashion pria seperti Jaket, Sepatu dan kaos pada website dan social media  : Facebook, Twitter, Instagram, Line.

Dalam waktu dekat, Yasa berencana memasarkan online dompet dan celana. Untuk itu,  dia bekerjasama  dengan 8 pabrik di Jakarta dan di Bandung. Dalam kurun waktu 2 (dua)  tahun  sejak 2014 Mens Republic berkembang sangat cepat, distribusi sudah mencapai seluruh Indonesia dan juga menjangkau pemasaran di luar negeri seperti Taiwan, Hongkong, Jedah dan Macau.

Yasa tidak menyangka bila bisnis yang diimpikannya sejak SMA mampu memiliki kantor di ITC Permata Hijau lantai 2 Blok D 5 No. 5,  Jakarta Selatan dan memiliki 5 orang staff yang masih berstatus mahasiswa juga. Di Tahun kedua, modal awal yang tadinya hanya Rp 700.000,- berkembang menjadi omzet perbulan Rp 150 juta sampai Rp 200 Juta. Profit yang diperolehnya 30 %.   Keuntungan dari setiap produk yang dijual 2 kali lipat dan sebagian keuntungan dipakai biaya operasional. Keuntungan yang diperoleh sebagian besar uangnya diputar kembali untuk menambah modal usaha.

Tidak seorang pun yang percaya akan bisnis yang dirintis Yasa termasuk orang tuanya sendiri. Dari hasil binis online ini,  Yasa sudah dapat memiliki rumah di Kawasan Citra Tangerang senilai Rp 160 juta dan bisa membiayai kuliahnya.

Yasa, bungsu dari 3 bersaudara dari pasangan Marga Singgih dan Wanty Sumarta bercita-cita setelah menamatkan Kuliah di Jurusan Marcomm Binus University akan meneruskan kuliah Program Master Bisnis.  “Sekolah tetap penting bagi saya,” Ungkap Yasa yang memiliki prestasi akademik dengan IPK 3,8.

Yasa Paramita Singgih kelahiran 23 April 1995  ini bercita-cita membuat sekolah bisnis bagi anak-anak tidak mampu. Pemuda berkacamata ini sangat menjunjung nilai-nilai budhis. Dia menyakini ajaran Budhis mengenai jangan pernah melekat sama sesuatu. Artinya kita boleh mencari uang sebanyak-banyaknya tapi  jangan mau diatur sama uang. Dia juga selalu percaya bahwa yang dia  dapat hari ini adalah hasil dari karma (perbuatan)  kemarin.

Tokoh yang dikagumi Yasa adalah Jack Ma  dengan Ali Babanya bisa tembus IPO (Bursa Saham) mengalahkan Facebook dan Warren Buffet yang menjadi orang kaya nomor 2 di dunia karena mulai investasi sejak muda. Menurut Yasa resep  berbisnis ada 4 (empat)  : risk taker, attitude, motivasi dan strategi. Yasa juga sudah menuliskan tips dan trick yang lengkap sudah ditulisnya dalam buku terbitan    Gramedia 2015 berjudul “Never Too Young to Become A Billionaire”.

Anak muda ini hobi baca buku dan Kuliner tradisional seperti nasi uduk, otak-otak dan makanan tradisional lainnya. Yasa mengakui akan menikah muda sekitar umur 23 tahun (tiga tahun lagi). Diakhir pembicaraan, Yasa berpesan pada anak muda agar  tidak menunggu kuliah untuk mulai mewujudkan mimpi. “Kita harus tahu passion sebelum kuliah,” ujar Yasa mahasiswa semester 5  peminatan Public Relations. (Lidya Wati Evelina, MM/Dosen Koordinator Marketing Public Relations)

Sumber : http://marcomm.binus.ac.id/2015/09/28/modal-bisnis-ala-yasa-paramita-singgih-attitude-motivasi-dan-strategi/

Pada tanggal 12-13 Agustus 2015 yang lalu mahasiswa HI BINUS University, Andriani Shintya Ardhana berpartisipasi dalam Kejuaraan Renang Indah Nasional yang dilaksanakan di Yogyakarta. Dalam pertandingan tersebut, Andriani yang mewakili DKI Jakarta berkompetisi dengan enam daerah lainnya yaitu Kalimantan Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Jawa Tengah. Dalam pertandingan tersebut Andriani Shintya mengikuti nomor pertandingan Solo Open dimana dalam memperebutkan medali, atlet harus melakukan 2 routine yaitu Free Routine dan Technical Routine. Nilai akhir diperoleh dari gabungan nilai dari masing-masing routine.

Dalam kejuaraan tersebut Andriani mendapat medali perunggu, di peringkat kedua ada kontingen dari Kalimantan Timur dan di peringkat pertama diraih oleh tuan rumah yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta. Prestasi ini tentu membanggakan bagi Departemen HI BINUS University. Semoga prestasi ini menginspirasi seluruh civitas academica BINUS University untuk terus meraih prestasi.

Mencintai keanekaragaman seni dan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan tanggung jawab kita semua sebagai warga Negara Indonesia. Keanekaragaman ini merupakan suatu kekayaan bangsa Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan agar tidak dicuri atau ditiru oleh bangsa lain. Melestarikan kebudayaan bangsa tidak dapat di batasi oleh usia maupun golongan manapun.

Bertepatan dengan Hari Batik National yang jatuh pada hari Jumat (02/10) ini, GarudaFood Group bekerjasama dengan School of Design BINUS UNIVERSITY menyelenggarakan kegiatan Batik Goes to Campus Bersama Kacang Garuda yang bertempat di Plaza Syahdan, Kampus Syahdan – BINUS UNIVERSITY. Dalam kegiatan kali ini, mahasiswa program studi Design Komunikasi Visual (DKV) New Media melaksanakan kegiatan membatik bersama Komunitas Remaja Batik Indonesia. Dalam kegiatan membatik tersebut, para mahasiswa diajarkan tahap demi tahap dalam membatik. Mulai dari menyungging atau membuat pola pada kain, membatik, membabar atau mewarnai, memopok atau menutup bagian yang tidak diwarna, dan tahap akhir yaitu melorot atau mengilangkan lilin dengan cara merebut kain tersebut.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap agar masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda dapat lebih mengenal dan menghargai makna batik serta memupuk rasa nasionalisme”, ungkap Rudy Brigianto selaku Direktur GarudaFood Group. (JR)

Unit BINUSIAN Community, bekerja sama dengan Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) BINUS UNIVERSITY, menyelenggarakan acara “Cashless Vaganza” di kampus Alam Sutera pada Senin (5/10) tadi. Kegiatan ini sendiri sekaligus menjadi acara peluncuran program ‘Free Teh Botol Sosro’, sebuah program kerjasama antara BINUS dengan Teh Botol Sosro yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para BINUSIAN untuk meminimalisir penggunaan uang cash dalam segala transaksi berbelanja.

Dalam program ini, BINUSIAN mendapatkan penawaran menarik dalam penggunaan BINUSIAN Card Flazz, dimana dengan minimum transaksi sebesar Rp 20.000 yang dilakukan, kita berhak mendapatkan 1 Teh Botol Sosro secara gratis di kantin yang tersedia di lingkungan kampus atau sekolah. Penawaran tersebut berlaku juga bagi yang berada di jaringan BINUS SCHOOL yang ada di beberapa wilayah, seperti Serpong, Simprug dan nantinya Bekasi.

Dengan diselenggarakannya acara ini, sangat diharapkan bagi para BINUSIAN untuk dapat secara aktif menggunakan BINUSIAN Card Flazz-nya dan dapat mengumpulkan poin yang didapat di setiap transaksi yang dilakukan. BINUSIAN yang telah melakukan transaksi sebesar Rp 10.000 menggunakan Flazz Card, maka akan mendapatkan 1 poin dari transaksi tersebut. Semakin banyaknya poin, maka akan semakin besar reward yang didapatkan. Di acara “Cashless Vaganza” ini juga terdapat beberapa merchant yang turut berpartisipasi, seperti Laser Game Indonesia, Chatime, Optik Samudra, dan juga King Foto.

Disamping acara peluncuran program ‘Free Teh Botol’ tersebut, penyelenggaraan ini juga dimanfaatkan oleh salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa BINUS, KMK, sebagai ajang untuk mempromosikan acara yang mereka selenggarakan, “Social Day”. Acara ini sendiri akan diisi dengan kegiatan-kegiatan sosial sebagai wujud kepedulian kepada lingkungan sosial. Dalam penyelenggaraannya, KMK BINUS akan memberikan pengobatan secara gratis dan juga donor darah yang acara puncaknya akan diselenggarakan pada tanggal 12 Oktober 2015 mendatang. Disamping itu, guna lebih meramaikan acara “Cashless Vaganza” ini, teman-teman KMK membuka bazaar yang diikuti oleh beberapa tenant yang masing-masing saling berjualan makanan dan juga minuman yang dapat dinikmati langsung oleh para BINUSIAN di Alam Sutera. (MEL)

Sebuah kehormatan bagi BINUS UNIVERSITY dengan kehadiran seorang konsultan utama Departemen Pendidikan di Brunei Darussalam, Baldev Singh, Selasa (6/10) di kampus BINUS Anggrek. Baldev Singh pada saat ini tengah berfokus dalam pengembangan inovasinya dalam bidang pendidikan dan juga teknologi secara kreatif. Hal ini disampaikan pada seminarnya yang berjudul “Knowledge is GREAT: Memperlengkapi Pendidik untuk Kecakapan Abad ke-21” yang secara khusus disampaikan bagi dosen-dosen Binus pada hari itu.

Seminar ini pada dasarnya membicarakan mengenai bagaimana cara pendidik dalam mengembangkan program khusus guna menciptakan perubahan pada dunia pendidikan. Program ini pun sangat berhubungan erat dengan teknologi.

Apabila kita bandingkan dengan kualitas teknologi pada tahun-tahun sebelumnya, tentunya kondisi saat ini jauh berbeda. Jika dahulu tanpa teknologi siswa masih bisa belajar dengan baik, dikarenakan pendidik memiliki rencana yang baik untuk memajukan pendidikan meskipun teknologinya masih belum maju, lain halnya dengan saat ini. Saat ini teknologi memang sudah maju. Namun tanpa perencanaan pengajaran yang baik, pendidik memiliki peluang yang cukup besar untuk mengalami hambatan dalam menjalankan proses mengajar yang sesuai dengan harapan para siswa.

Seminar ini merupakan salah satu rangkaian acara yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Inggris bekerja sama dengan BINUS UNIVERSITY bertajuk “Knowledge is GREAT: Memperlengkapi Pendidik untuk Kecakapan Abad ke-21”. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai manfaat teknologi dalam pendidikan, khususnya keterampilan praktis penerapan Infografis dalam pengajaran, melalui sesi Loka Karya. (MEL)

BINUS UNIVERSITY bekerja sama dengan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, menyelenggarakan seminar sehari dalam rangka mempromosikan penggunaan metode pengajaran kreatif yang modern, seperti infografis, kepada para guru dan siswa, pada hari Rabu (7/10) tadi. Acara ini juga merupakan bagian dari acara Chevening Alumni Program (CAP) yang disponsori oleh pemerintah Inggris.

Pada penyelenggaraan acara ini, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste, His Excellency Moazzam Malik, turut hadir untuk memberikan pidato singkatnya pada pembukaan seminar sehari tersebut.

“Saya sangat bahagia bisa hadir di sini. Seperti biasa, saya selalu bahagia bila bertemu dengan anak muda seperti kalian. Bertemu anak-anak muda, saya seperti bertemu dengan masa depan. Karena bagi saya, anak muda memiliki arti penting dalam menentukan masa depan,” ujar Malik.

Dalam kesempatannya tersebut, Malik juga mengingatkan pentingnya pendidikan bagi masa depan sebuah negara. Menurutnya, tanpa pendidikan, sebuah negara tidak akan mampu membangun kemampuan daya saingnya. Apalagi, Malik menambahkan, dengan potensi bangsa Indonesia yang sangat besar, akan sangat disayangkan jika bidang pendidikan tidak diperhatikan dengan baik.

“Sejak awal saya bertugas di Indonesia, saya berusaha meyakinkan teman-teman saya bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat penting dalam menentukan masa depan dunia. Keunikannya, jumlah penduduk yang besar, kelas menengah yang terus tumbuh, suasana bernegara yang demokratif, jumlah muslim terbesar, dan paling penting tingkat toleransi yang sangat baik, tentu akan hilang begitu saja tanpa peran pendidikan yang baik,” tegas Malik.

Untuk itu, Pemerintah Inggris berusaha mendukung Bangsa Indonesia untuk mengembangkan potensinya dengan kemitraan, utamanya di bidang pendidikan. Salah satunya dengan memberikan beasiswa kepada para pelajar Indonesia melalui program Beasiswa Chevening, yang tahun ini menurut Malik mengalami peningkatan dana hingga mencapai tiga kali lipat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Beasiswa Chevening adalah program beasiswa global dari pemerintah Inggris yang telah berjalan selama 30 tahun. Pada tahun 2015 sebanyak hampir 70 orang Indonesia didanai untuk melanjutkan berbagai macam studi Pasca Sarjana di Inggris. Kedutaan Besar Inggris saat ini tengah membuka kesempatan pendaftaran beasiswa bagi tahun depan. Untuk detil informasinya lihat www.chevening.org/apply. Dengan 44.000 alumni di seluruh dunia dan 1.300 alumni di Indonesia, alumni Chevening merupakan jaringan global yang sangat dihormati dan berpengaruh. (RAW)

BINUS Online Learning
Proudly Presents : 

“Kuliah Fleksibel Lulusan Berkualitas”

Info Session Via Video Conference
(Terbuka untuk Seluruh Indonesia)

October 15, 2015
(Thursday)
06.30 – 08.30pm

Registrasi untuk Join Video Conference :

SMS / Email dengan format :
Nama_Email_No. HP

Info lebih lanjut, silahkan menghubungi : 

Heri : 0853 1230 7878 || hpurnomo@binus.edu
Nana : 0819 9153 0008 || yuliana.marketing@binus.edu

Karya mahasiswa dari School of Design BINUS UNIVERSITY sangat patut untuk diapresiasikan. Karena tidak hanya menampilkan karya dengan design terbaik saja, namun juga dengan konsep visual yang matang dan promosi yang baik. Hal ini dilakukan oleh para mahasiswa dengan mempresentasikan karya mereka tersebut di depan para praktisi dan tim kreatif, salah satunya ada yang berasal dari Ogilvy & Mather Indonesia, sebuah agensi periklanan asal Inggris yang ada di Indonesia.

Fresh n’ Brite ini sendiri memiliki arti, dimana fresh mengartikan bahwa acara ini bertujuan untuk mempresentasikan karya-karya yang pastinya fresh dari mahasiswa lulusan School of Design BINUS UNIVERSITY. Brite mengartikan bahwa karya-karya yang dipresentasikan merupakan karya yang mendapatkan nilai cemerlang, dalam arti yang memiliki grade A. Sedangkan Creativora, memiliki arti pemakan-pemakan kreatif. Selalu memiliki ide-ide yang kreatif dalam menciptakan karya terbaiknya.

Karya tersebut berasal dari para mahasiswa yang mengiktui  program khusus pendidikan desain yang diandalkan oleh BINUS UNIVERSITY, yaitu DKV New Media, Interior Design, Creative Advertising dan Animation. Pada akhir acara, mahasiswa tersebut yang memiliki karya terbaik akan diberi gelar best student dan best design.

“Acara ini merupakan acara rutin tahunan untuk mengapresiasikan para mahasiswa yang lulus dengan grade A dan mempertemukan mereka dengan industri. Selain itu, acara ini juga dapat mengukur kemampuan mahasiswa di saat mereka lulus dan sebelum wisuda. Kita juga bisa melihat kesiapan mahasiswa, ketika mereka bertemu langsung dengan industri,” ucap Danendro Adi selaku Dekan dari School of Design BINUS UNIVERSITY. (MEL)

Senin (12/10) tadi telah diselenggarakan seminar dengan judul “Approach to IPv6 by Yamaha and IPv6 Security Seminar” di auditorium Lantai 4, Kampus Anggrek. Seminar ini bertujuan untuk membuka wawasan kepada civitas akademika BINUS UNIVERSITY terhadap perkembangan teknologi IPv6. Mahasiswa aktif jurusan Sistem Komputer, Teknik Informatika, Magister Teknik Informatika dan jurusan lainnya ikut terlibat dalam seminar ini. Begitu juga dengan dosen yang mengajar di kampus.

Acara yang diselenggarakan oleh Bee Embedded Research Group (BERG) dan didukung oleh Research and Technology Transfer Office (RTTO) ini pun sangat berguna sebagai topik penelitian mahasiswa dan dosen di BINUS. Disamping dapat digunakan sebagai topik penelitian, mahasiswa juga memiliki kesempatan untuk melakukan internship di bidang IPv6.

Materi seminar disampaikan oleh Dr. Suryadiputra Liawatimena dari BINUS dan Kazuhiro Satoyoshi-san dari Yamaha Corporation. Setelah materi disampaikan, mahasiswa sangat aktif dan antusias dalam mengajukan pertanyaan.

“Seminar ini tentunya sangat bermanfaat sekali bagi mahasiswa, untuk mengetahui perkembangan network di dunia ini yang sudah beralih ke versi 6. Mahasiswa juga senantiasa dapat mencari topik skripsi, topik penelitian, dan melakukan internship di ip versi 6 ini,” ucap Dr. Suryadiputra Liawatimena. (MEL)

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan resmi mengumumkan bahwa program studi Teknik Sipil BINUS UNIVERSITY mendapatkan akreditasi A di periode 2015-2020 ini.

Akreditasi ini biasanya dilakukan setiap 5 tahun sekali oleh semua jurusan di BINUS. Dimana dalam tahap-tahap melakukan akreditasi ini, program studi Teknik Sipil harus mampu memenuhi beberapa standard, seperti visi dan misi dari jurusan, bagaimana student dan alumninya, kurikulum, fasilitas, dan lain-lain yang dituliskan dalam sebuah bentuk laporan, yang tertuang di dalam catatan yang dikenal dengan Borang. Catatan-catatan inilah yang nantinya akan dinilai oleh asesor Teknik Sipil di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI).

Akreditasi yang diraih berhasil diraih tentu akibat dari kerja keras yang selama ini dilakukan oleh semua pihak di lingkungan universitas, termasuk prestasi mahasiswa, baik prestasi secara akademis dan non-akademis. Namun tidak hanya prestasinya yang baik, mahasiswa juga secara aktif bergabung dengan komunitas internasional.

“Salah satu komunitas internasional tersebut adalah Institution of Civil Engineers (ICE) yang merupakan sebuah perkumpulan insinyur di Inggris yang berbagi pengalaman mereka kepada mahasiswa yang ikut hadir sebagai peserta,” ujar Irpan Hidayat, ST, MT sebagai Ketua Jurusan Teknik Sipil BINUS UNIVERSITY pada Jumat (9/10) tadi. Mahasiswa juga berkesempatan untuk melakukan presentasi dihadapan insinyur-insinyur tersebut guna lebih mengasah kemampuan dan memperluas pengetahuan serta pengalaman mereka.

Mahasiswa program studi Teknik Sipil setelah lulus nantinya akan secara fokus menekuni bidang pekerjaan yang meliputi kontraktor, konsultan, dan tenaga pendidik. Tentunya hal ini sesuai dengan minat yang telah dipilih oleh masing-masing mahasiswa. (MEL)

Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa, bahasa, dan agama. Namun sesuai dengan semboyan nasional Indonesia, “Bhinneka Tunggal Ika” dengan arti berbeda-beda namun tetap satu, membuat kita sebagai warga Negara Indonesia dituntut untuk tetap bersatu dan dapat memahami perbedaan tersebut dengan menghormati satu sama lain. Berbicara mengenai budaya, maka kita akan mengenalnya sebagai cara hidup yang berkembang yang dimiliki secara bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Untuk dapat lebih memahami bagaimana budaya Indonesia dari sudut pandang psikologi, Fakultas Psikologi BINUS UNIVERSITY bersama dengan Himpunan Mahasiswa Psikologi (HIMPSIKO) kali pertamanya mengadakan acara debat “Psy-On Psychology Debate Championship” dengan tema “Indonesian Culture through Psychological Perspective” di Kampus Anggrek, BINUS UNIVERSITY. Acara yang diselenggarakan mulai dari tanggal 16 – 17 Oktober 2015 ini bertujuan untuk memahami sekaligus menyikapi keberagaman budaya yang ada dari sudut pandang masing-masing mahasiswa yang dijadikan sebagai topik debat dalam kompetisi ini.

Peserta debat berasal dari 10 universitas di Indonesia seperti, Universitas Sumatera Utara, Universitas Islam Indonesia, Universitas Islam Bandung, Universitas Kristen Krida Wacana, Universitas Tarumanegara, Universitas Atmajaya, Universitas Jenderal Achmad Yani, Universitas Airlangga, Universitas Paramadina, dan termasuk BINUS UNIVERSITY. Setidaknya 16 tim ikut serta dalam kompetisi kali ini. Masing-masing tim terdiri dari 3 orang. Setiap tim didampingi oleh dosen masing-masing.

Ditemui pada hari Jumat (16/10), Bapak Raymond Godwin, S.Psi., M.Si. selaku Ketua Jurusan Fakultas Psikologi BINUS UNIVERSITY mengatakan, “Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, berhubung kegiatan debat ini juga dilakukan di bulan Oktober. Karena di bulan ini kita semua sama-sama memperingati hari Sumpah Pemuda. Dengan semangat sumpah pemuda, sangat tepat sekali jika kita adakan kegiatan debat. Kegiatan ini bermanfaat bagi mahasiswa jurusan Psikologi untuk saling unjuk gigi dan beragumen secara logis serta ilmiah. Disamping itu, mahasiswa juga dapat menanggapi isu-isu yang berkaitan dengan budaya Indonesia yang dilihat dari sudut pandang psikologi dan mempraktekkan secara langsung teori-teori yang dipelajari dikelas.”

Di waktu yang bersamaan, Najim selaku Ketua Himpunan dari HIMPSIKO mengatakan, “Dengan kegiatan debat ini, mahasiswa akan dapat membangun relasi dengan beberapa universitas, membangun tingkat kritis dari sebuah permasalahan yang ada di Indonesia, dan membuat kita lebih peduli dengan masalah tersebut. Saya berharap acara ini dapat terus berjalan, kita semua dapat selalu aware dengan psikologi di Indonesia, psikologi tentang nusantara, dan harus semakin punya nama di Indonesia.”

Salah satu anggota peserta yang berasal dari Universitas Islam Bandung (UNISBA), Lulita Oktavia mengatakan, “Saya excited dengan BINUS UNIVERSITY. Dengan tahun pertama BINUS mengadakan lomba debat dapat memacu adrenalin kita semua dalam mempersiapkannya dengan matang. Tema ini cukup unik dibandingkan dengan tema lomba debat lainnya, dan hal ini membuat kita sadar akan masih banyaknya tema yang bisa kita angkat selain yang berasal dari bahasa-bahasa psikologi itu sendiri.” Lulita juga menambahkan bahwa untuk menghadapi budaya yang beragam ini, kita harus tetap berpegang teguh kepada pancasila. Bagaimanapun adanya perbedaan, kita harus tetap bersatu dalam kesatuan Negara Republik Indonesia. Kita harus merasa bangga terhadap Indonesia, memiliki rasa terhadap Indonesia, dan dapat menyatukan Indonesia itu sendiri.

Peserta lain yang menjadi tuan rumah di acara debat ini, Atalya Debora salah satu perwakilan dari tim peserta Jurusan Psikologi BINUS UNIVERSITY pun mengemukakan, “Acara ini dipersiapkan dengan sangat matang sekali dan sangat detail dan tema yang menarik. Dengan debat ini, kita dapat mempertemukan visi dan misi suku bangsa yang beragam dan mempertemukannya untuk menuju Negara Indonesia yang lebih baik. Terlepas dari suku, agama dan budaya yang berbeda, jika kita dapat menjadi seorang pribadi yang baik, maka hubungan kita dengan orang lain pun akan baik-baik saja dan pastinya kita akan merasakan adanya kenyamanan dan kedamaian dengan satu sama lain,” ujar Atalya. (MEL)

STUDENT ENROLLMENT BINUS UNIVERSITY
ACADEMIC YEAR 2016 / 2017
JAKARTA

For further information, please contact:

Apply Online Now :

BINUS UNIVERSITY
Proudly Presents : 

Studium Generale JW Marriott Chapter
“People Management, Key Success Towards A Global Company”

October 27, 2015
(Tuesday)
09.30am – 12.00nn
Auditorium 4th Floor, Anggrek Campus – BINUS UNIVERSITY

Speaker : 

Karan Berry
(General Manager for JW Marriott Hotel Jakarta)

For information and registration, 
please contact :

Ms. Katri : 0877 8898 4433 | klalita@binus.edu
Ms. Puspita : 0812 8204 9900 | pmauren@binus.edu

Please click this poster for detail information

Melihat adanya potensi dari mahasiswa School Of Business Management (SoBM) dalam bidang olahraga, Himpunan Mahasiswa Manajemen BINUS UNIVERSITY (HIMME BU) kali pertamanya mengadakan olimpiade dan kompetisi di bidang olahraga, meliputi futsal dan juga basket. Khusus olimpiade dan kompetisi futsal diselenggarakan pada tanggal 20 Oktober 2015, sedangkan penyelenggaraan kompetisi basket akan dilaksanakan pada 25 Oktober 2015.

Pada kegiatannya kali ini, HIMME menggandeng UKM Futsal BINUS, yang hadir sebagai wasit pada pertandingan-pertandingan yang diadakan pada Selasa (20/10) di Elang Futsal, Kemanggisan. Acara ini tentunya menjadi wadah bagi mahasiswa yang ingin menunjukkan kemampuannya dalam bidang olahraga, khususnya futsal dan juga basket.

Penyelenggaraan olimpiade dan kompetisi ini bertujuan untuk lebih memperkenalkan HIMME, mengakrabkan mahasiswa SoBM dan membuat sesuatu yang berbeda dalam lingkup kegiatan mahasiswa program studi manajemen, seperti olahraga dan seni. Tema khusus dari kompetisi ini sendiri adalah “Sportmanity”, dengan arti bahwa HIMME ingin menjunjung sportifitas antar mahasiswa dan dapat saling merangkul satu sama lain.

Mahasiswa yang ikut serta dalam kompetisi ini berasal dari berbagai macam program studi manajemen, seperti International Marketing, International Business Management, Business Creation, dan lain-lain. Terhitung kurang lebih dari 131 peserta dari 13 team yang telah mendaftar.

Terdapat beberapa kriteria penilaian dalam acara ini, yaitu para peserta yang ikut bermain harus sportif, tidak boleh emosi, dan memunculkan kericuhan. Hal tersebut sangat dihindari sekali dalam olimpiade ini tentunya. Peserta juga harus senantiasa mengikuti peraturan yang ada, dan disiplin dalam mengirimkan data-data administrasi.

“Meskipun acara ini merupakan acara pertama kali yang diselenggarakan oleh HIMME, saya berharap semoga di tahun yang akan datang bisa diadakan lagi dan jauh lebih besar. Semoga acara ini bisa berjalan dengan lancar dan aman. Para peserta pun dapat menikmati pertandingan dan tetap mementingkan sportifitas,” ujar Dimas Tri Wibowo sebagai Ketua Penyelenggara Olimpiade.

Ketua dari HIMME I Dewa Gede Agung Surya Aditya Ardana pun mengatakan, bahwa tidak menutup kemungkinan juga bagi mahasiswi SoBM untuk dapat ikut serta dalam bidang olahraga lain selanjutnya dan dapat menujukkan rasa solidaritas satu sama lain. “Saya harap acara ini dapat menjadi referensi bagi mahasiswa dan mahasiswi di BU untuk dapat mengadakan acara olimpiade juga, dan saya mengucapkan terima kasih kepada tim UKM Futsal BINUS yang bersedia hadir dan membantu kami dengan menyediakan tenaga wasit. Semoga di tahun yang akan datang kita dapat bekerjasama lebih lanjut lagi,” ucapnya. (MEL)

Internasionalisasi saat ini telah menjadi bagian utama dari strategi di setiap institusi pendidikan tinggi. Hal ini biasanya dilakukan dengan memperkaya siswa dengan pengalaman interaksi lintas budaya di luar kampus. Menyadari akan hal ini, BINUS UNIVERSITY, melalui unit International Office (IO) mengadakan acara International Days: “A Journey to Globalization” dengan para BINUSIAN Community (mahasiswa, alumni, dosen, staf) dan siswa SMA di daerah Jabodetabek. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 26 – 29 Oktober 2015 di Anggrek Campus – BINUS UNIVERSITY yang juga dihadiri oleh International Partners (universitas, kedutaan, institusi) dan International Exchange Student.

“Untuk mendukung tercapainya visi binus sebagai A World Class University, maka acara International days ini diadakan untuk memberikan pengaruh dengan atmosfir internasional kepada BINUSIAN yang belum menyadari bahwa ada International Office dan ada program yang bisa mereka ikuti sebagai mahasiswa,” ujar Sofiany sebagai salah satu tim dari IO (28/10) tadi.

Sesuai dengan tema acara ini yaitu “A Journey to Globalization”, peserta yang berpartisipasi akan mendapatkan passport secara gratis. Dimana passport tersebut harus diberi sebuah cap yang bernilai poin dan bisa mereka dapatkan disetiap kegiatan yang ada di masing-masing kelas. Kegiatan tersebut meliputi workshop, guest lecture, dan lainnya. Misalnya saja peserta mampu mencapai 350 poin, maka mereka memiliki kesempatan untuk mengikuti door prize. Banyak berbagai macam door prize yang ditawarkan, seperti scholarship, smart phone, exclusive t-shirt, serta voucher menginap di Bantal Guling Villa, Bandung.

“Acara ini merupakan cara yang baik bagi mahasiswa untuk dapat berhubungan dengan banyak orang yang berasal dari berbagai universitas di dunia. Ini adalah kali pertamanya saya mengunjungi Indonesia. Pengalaman yang sangat baik sekali bagi saya untuk dapat bertemu dengan orang-orang di Indonesia. Di sini hubungan antara mahasiswa dengan pengajar terbilang lebih interaktif dan personal, saya sangat menyukai itu,” ujar Jan Williem Kamps yang merupakan salah satu dari peserta di International Days.

Karen Imam selaku Direktur BINUS Global yang ikut menghadiri acara ini mengatakan bahwa terdapat kurang lebih dari 25 international partners, yang terdiri dari 22 universitas dan 3 education centre. “Kami ingin memotivasi dan meningkatkan kesadaran para mahasiswa dalam hal mobilitas. Kami ingin BINUSIAN dapat memiliki kesempatan untuk pergi dan belajar di luar negeri. Untuk mendukung hal tersebut, maka kami meminta setiap partner untuk datang dan berpartisipasi dengan melakukan exhibitions seperti ini.” ucap Karen.

“International Days ini juga sangat berkaitan dengan tujuan dari BINUS UNIVERSITY yang ingin Go Global, untuk dapat memiliki pola pikir yang internasional, mudah untuk beradaptasi dan juga memiliki soft skill khusus untuk merespon perkembangan di Indonesia saat ini. Jadi Go Global memiliki arti jika para mahasiswa mengambil kesempatan yang BINUS berikan seperti pengalaman yang internasional yang terangkai dalam acara ini, diharapkan dapat lebih memudahkan mereka untuk bekerja di perusahaan global dan juga beradaptasi dengan mudah,” tambah Karen.

Di kesempatan yang sama, Miroslav Chapkanow yang berasal dari Burgas Free University, Bulgaria mengatakan, “Acara ini sangat bagus sekali. Karena kita dapat melihat para mahasiswa yang berasal dari berbagai macam Negara dan saling mempresentasikan budaya mereka masing-masing. Benar-benar cara networking yang sangat baik, sehingga saya bisa mendapatkan banyak informasi.”

Tidak hanya berbagi cerita terkait dengan acara yang diselenggarakan, Michael Bos yang merupakan salah satu mahasiswa yang mendalami program studi bisnis internasional ini juga bercerita sedikit tentang pengalamannya selama berkuliah di BINUS INTERNATIONAL, JWC Campus. “Kampus ini sangat baik sekali, profesional dan para pengajar memiliki perhatian yang baik kepada mahasiswanya. Mereka mempunyai waktu yang lebih untuk kami dan membuat kami menjadi lebih mengerti mengenai apa yang dibicarakan di kelas.”

Semoga dengan adanya acara International Days ini dapat memberikan dampak yang positif bagi para BINUSIAN, serta memberikan pemahaman yang lebih baik tentang manfaat belajar di luar negeri dan siap untuk bekerja di perusahaan multinasional. (MEL)

Presiden Joko Widodo bersama beberapa jajaran menteri berkunjung ke Amerika pada 26 Oktober 2015 lalu demi memenuhi undangan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama untuk membahas empat hal, yaitu : mengenai Indonesia sebagai negara pluralis yang menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama, perekonomian di Indonesia, peluang Indonesia sebagai pasar digital terbesar di Asia Tenggara dan mengenai perubahaan iklim.

Pada kunjungan kenegaraan tersebut, Kementerian Luar Negeri turut mengundang BINUS UNIVERSITY, sebagai institusi pendidikan yang kuat di bidang information, communication, technology (ICT) untuk membahas rencana kerjasama di bidang tekonologi informasi antara Indonesia dan Amerika. Hal ini terkait dengan keinginan Presiden Joko Widodo dalam mengembangkan ekonomi digital di Indonesia sebagai cara untuk memberantas kemiskinan dan memberdayakan masyarakat Indoensia.

Dalam perjalanan, tim BINUS ikut menemani blusukan ke Silicon Valley di San Francisco untuk bertemu dengan berbagai komunitas dan pemimpin bisnis ekonomi digital kelas dunia.  Kunjungan ini menjadi menarik untuk dicermati, karena saat ini ekonomi digital telah menjadi tren dunia dan diyakini merupakan salah satu pendorong utama ekonomi masa kini.

Tim BINUS yang diwakili Lawrence Wibisono (Managing Director, BINUS Group), Boto Simatupang (Wakil Rektor Bidang Employability & Entrepreneurship, BINUS UNIVERSITY) dan Ivan Sangkereng (IT Director, BINUS Group)  mengikuti rangkaian kunjungan ke Amerika bersama beberapa alumni BINUS UNIVERSITY yang sukses di bidang IT dan diundang oleh pemerintah ikut serta dalam rombongan, seperti : William Tanuwijaya (Founder, Tokopedia), Sanny Gaddafi (Director, Founder Institute), dan Andrew Darwis (Founder, Kaskus).

Pada kunjungan ke San Francisco, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Franky Sibarani serta Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengadakan forum diskusi di hadapan dua ratus orang yang terdiri dari profesional IT, pelajar Indonesia serta Diaspora Indonesia  di San Francisco. Tujuan yang dicapai di dalam sesi ini adalah mendorong kontribusi dari Diaspora Indonesia di San Francisco untuk mengembangkan ekonomi yang berbasis teknologi di Indonesia.

Di dalam forum diskusi ini pemerintah menjelaskan keinginan dan komitmen yang kuat untuk membentuk ekosistem yang mendukung pertumbuhan investasi dan pengembangan ekonomi yang berbasis teknologi di Indonesia. Selain penyederhanaan regulasi dan pemberian insentif untuk investasi asing, pemerintah juga fokus dalam pembangunan pendukung ekosistem ini, yaitu : kesiapan infrastruktur, mendorong adanya mobile device yang bisa lebih mudah dimiliki oleh masyarakat luas, pengembangan aplikasi pendukung dan kesiapan human resources.

“Guna mendukung kerjasama Indonesia dan Amerika di bidang IT ini, dukungan dari lembaga pendidikan di Indonesia sangat penting dalam menghasilkan sumber daya yang berkualitas. BINUS UNIVERSITY saat ini tengah mempersiapkan sumber daya manusia yang siap terjun ke dunia industri. Bukan hanya melahirkan lulusan yang mudah diserap industri tetapi juga menghasilkan technopreneur melalui kurikulum yang telah disesuaikan dengan kebutuhan pasar, sistem belajar yang inovatif, serta pelatihan entrepreneurship,” jelas Dr. Ir. Boto Simatupang, MBP (Wakil Rektor Bidang Employability & Entrepreneurship, BINUS UNIVERSITY).  (MC)