Quantcast
Channel: BINUS UNIVERSITY
Viewing all 1736 articles
Browse latest View live

MARI MENGENAL PROGRAM 3+1 BINUS UNIVERSITY

$
0
0

“Program 3+1 ini sangat membantu Bank Sinarmas dalam membuat sistem yang lebih baik. Sebenarnya program 3+1 ini adalah kesempatan bagi perusahaan untuk dapat melihat kemampuan dan karakter dari mahasiswa yang dikirim oleh BINUS UNIVERSITY.” Ujar Megawati yang merupakan salah satu HR sekaligus User dalam program 3+1 ini.

Sebagai Human Resources (HR), Mega melihat ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam memilih fresh graduate yaitu IPK min 3, kemampuan berbahasa khususnya berbahasa inggris, kemampuan komputer dan mempunyai soft skill yang baik. Tentu tidak mudah menemukan talent yang bisa menjawab kebutuhan tersebut dengan sekali bertemu saja.

Karena itu BINUS UNIVERSITY mengajak industri untuk mengembangkan kualitas generasi muda Indonesia melalui program 3+1 ini. Melalui program ini, institusi pendidikan dan industri dapat mengubah graduate menjadi talent. Hal ini pun dikemukakan oleh Mega yang merasa puas dengan kontribusi mahasiswa dari program ini. “Saya melihat mahasiswa BINUS ini sungguh luar biasa baik dalam cara kerjanya maupun karakternya. Selama kurang lebih 1 tahun saya bekerja bersama mahasiswa 3+1 ini, saya melihat beberapa standar BINUS yaitu memiliki hard skill dan soft skill yang baik, teliti, fokus, aktif, kreatif, sering melakukan inovasi dan mandiri.” Ujar Mega.

Selama 1 tahun ini, para mahasiswa magang ini dibagi menjadi beberapa tim untuk membangun 6 sistem berbasis komputer dibidang Human Resources (HR). “Pada 2 bulan pertama mereka akan diberi pengetahuan secara umum mengenai Bank Sinarmas dan lingkup kerja mereka supaya mereka mengenal produk yang akan mereka buat.” Ujar Mega. Setelah itu mahasiswa magang ini akan dibimbing oleh IT Bank Sinarmas, bekerja bersama-sama untuk membangun sistem yang mulanya manual menjadi aplikasi yang dapat mempermudah Bank Sinarmas.

Tentu ini merupakan pengalaman berharga bagi BINUSIAN, dimana belum selesai kuliah tetapi sudah mampu membuat sebuah sistem bersama orang profesional dimana sistem itu digunakan oleh ribuan orang.

“Saya pribadi mengharapkan tahun depan, BINUS UNIVERSITY bisa memberikan mahasiswa lebih banyak untuk pengembangan bagi Sinarmas sendiri. Karena program ini, menginspirasi kami untuk mengembangkan beberapa system yang dapat menjadi ajang pembejaran bagi mahasiswa magang itu sendiri.” Ungkap Mega. (AL)


BINUS UNIVERSITY MENGKAJI PERCEPATAN KARIR BERSAMA ASTRA

$
0
0

Perkembangan dan kemajuan karir adalah impian dari semua orang yang berkarir di dalam sebuah perusahaan, namun tidak semua perusahaan memiliki program percepatan karir dan tidak semua orang mengerti tentang program percepatan karir. Sehingga banyak yang tidak mengerti tentang hal tersebut.

BINUS UNIVERSITY bersama ASTRA Credit Companies berbagi pengetahuan tentang program percepatan karir di perusahaan ASTRA khususnya ASTRA Credit Companies. Talkshow yang diadakan pada Jumat (10/4) ini menghadirkan dua orang pembicara dari ASTRA Credit Companies, yaitu Jodjana Jody selaku CEO ASTRA Credit Companies dan Mathilda Easther yang menjabat sebagai Human Capital Division Head ASTRA Credit Companies. Talkshow tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman pada BINUSIAN tentang program percepatan karir khususnya di ASTRA Credit Companies. Diharapkan para BINUSIAN dapat memahami secara umum tentang program percepatan karir dan apa perbedaan percepatan karir di ASTRA dengan perusahaan lainnya.

Talkshow dibuka dengan pembahasan sekilas tentang ASTRA Credit Companies. Program percepatan karir yang ada di ASTRA Credit Companies adalah program Management Trainee yang merupakan pelatihan bagi seluruh karyawan untuk menjadi leader. “Program ini adalah program untuk melatih karyawan untuk menjadi leader di ACC”. Ujar Mathilda Easther, Human Capital Division Head ASTRA Credit Companies.

Menurutnya program percepatan karir di ASTRA Credit Companies dapat melahirkan percepatan karir yang sangat cepat. Para karyawan dilatih selama 9 bulan di program Management Trainee dan kemudian dalam waktu satu setengah tahun akan menduduki jabatan-jabatan yang tersedia. Program percepatan karir yang ditawarkan ASTRA membuka kesempatan bagi para BINUSIAN yang ingin berkarir di ASTRA dengan prospek kenaikan karir yang sangat menjanjikan. (AS)

MEREKA YANG BELAJAR HINGGA KE BINUS UNIVERSITY

$
0
0

Sebuah kehormatan bagi BINUS UNIVERSITY untuk menerima mahasiswa dari berbagai universitas diseluruh dunia untuk bergabung dalam keluarga besar BINUS INTERNATIONAL . Mereka adalah mahasiwa-mahasiswa pertukaran pelajar (student exchange) yang saat ini ada ditengah-tengah kita dan mengikuti kuliah bersama BINUSIAN lainnya. Tercatat ada 53 mahasiswa luar yang saat ini mengikuti kuliah di BINUS INTERNATIONAL.

Hadirnya mahasiswa asing ditengah BINUSIAN selama satu semester ini merupakan salah satu upaya BINUS INTERNATIONAL untuk berbenah menjadi “A World-class University, in continuos pursuit of innovation and enterprise“. Kehadiran mereka juga diharapkan dapat membawa hal-hal positif bagi BINUSIAN mengenai keberanian dan semangat untuk mengejar pendidikan hingga ke negeri asing.

Ditemui pada Selasa (7/4), Jasper Kort mahasiswa dari HAN University of Applied Science Netherland dan Kostiantyn Turchok dari The University of Tartu Estonia berbagi sedikit cerita mengenai pengalaman mereka selama hampir dua bulan mengikuti kuliah di BINUS INTERNATIONAL UNIVESITY dan hidup ala BINUSIAN. Dalam ceritanya Jasper mengungkapkan bahwa hanya dalam dua bulan saja ia sudah merasa kalau pengalaman pertukaran pelajar ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan baginya. Senada dengan Jasper, Kostian juga bercerita bahwa pengalaman kuliah di BINUS INTERNATIONAL merupakan pengalaman yang unik, yang akan terus dikenangnya, bukan hanya karena pendidikannya namun juga dengan keaneka ragaman budaya Indonesia yang sangat mempesona.

Pada kesempatan yang berbeda; Mohamad Haziq bin Mohamad Roslan dari Universiti Teknologi Mara Malaysia, Nicolaas Kimman dari SPJ School of Global Management, Leland Hubbard dari University of Montana, Husnie Shahriza Bin Shari dari Universiti Teknologi Mara Malaysia dan Thÿs Levert dari HAN University of Applied Science juga mengungkapkan bahwa mereka sangat menikmati kuliah di negara asing mereka. Bagi mereka BINUS INTERNATIONAL merupakan tempat yang sangat hangat dan terbuka bagi mahasiswa asing. Mereka dapat dengan mudah beradaptasi dan menyukai lingkungan BINUS INTERNATIONAL.

Agar mereka tetap nyaman selama mengikuti kuliah, BINUS INTERNATIONAL menyediakan sarana tempat tinggal di BINUS Square dan transportasi shuttle khusus yang melayani perjalanan mereka dari Binus Square menuju kampus. Dalam ceritanya, mereka semua mengungkapkan bahwa mereka tidak menyangka bahwa fasilitas yang disediakan oleh BINUS INTERNATIONAL sedemikian lengkap. (IV)

APA KATA MEREKA TENTANG BINUS?

$
0
0

Sebagai upaya untuk mencapai World-class Knowledge Institution,in continuous pursuit of innovation and enterprise”. BINUS INTERNATIONAL membuka diri untuk menerima mahasiswa asing yang hendak merasakan pengalaman pendidikan di Indonesia secara langsung. Terhitung sejak February 2015, terdapat 53 mahasiswa asing dari berbagai penjuru dunia kuliah di BINUS INTERNATIONAL.

Simak pendapat mereka tentang BINUS setelah dua bulan berada di BINUS:

Mohamad Haziq bin Mohamad Roslan – Universiti Teknologi Mara Malaysia
“Program pertukaran pelajar ini sangat baik bagi siapapun dimanapun mereka berada, program ini memberikan kesempatan bukan hanya untuk belajar mengenai hal-hal akademik tetapi juga untuk semakin dewasa, belajar beradaptasi, dan melihat kebudayaan lain.”

Nicolaas Kimman – SPJ School of Global Management
“BINUS UNIVERSITY memiliki lokasi yang strategis, fasilitas-fasilitas yang baik, dan tenaga-tenaga. Saya sudah banyak bercerita kepada teman-teman saya untuk datang ke Indonesia dan merasakan tinggal di Indonesia. BINUS UNIVERSITY adalah sarana yang tepat untuk memulainya.”

Leland Hubbard – University of Montana.
“Secara akademis BINUS UNIVERSITY sangat peduli dengan mahasiswanya, BINUS UNIVERSITY memberikan banyak ruang bagi saya seorang mahasiswa asing untuk beradaptasi tehadap kebudayaan baru. Saya tidak mengalami masalah sedikitpun selama program ini”

Husnie Shahriza – Universiti Teknologi Mara Malaysia
“Melalui progam petukaran pelajar ini saya mendapatkan banyak pelajaran berharga. Saya belajar menghargai kebudaayan lain, time management, kepercayaan diri dan komunikasi. BINUS UNIVERSITY memberikan saya lebih daripada yang saya harapkan.”

Jasper Kort – HAN University of Applied Science Netherland
“Selama 2 bulan pertama saya kuliah di BINUS UNIVERSTIY di Jakarta, saya sudah memiliki pengalaman tak terlupakan. Saya rasa, siapapun yang tertarik memiliki pengalaman belajar di kebudayaan yang berbeda dan dikelilingi tempat indah wajib memilih Indonesia, dan saya merekomendasikan BINUS UNIVERSITY sebagai tempat yang tepat untuk hal tersebut” (IV)

BERAWAL DARI TUGAS KULIAH MENJADI WIRAUSAHA MUDA

$
0
0

Berawal dari projek tugas mata kuliah entrepreneurship, kini Roti Kompeni menjadi sebuah bisnis dengan omzet puluhan juta rupiah perbulan. Roti Kompeni pertama kali diperkenalkan pada Desember 2011 oleh 6 orang BINUSIAN yang bernama: Alwin Nobel (Alwin), Aulia Wika Dameyasani (Wika), Bima Setiadi Putra (Bima), Diandry Novrina (Boppy), Mutiara Pertiwi (Tiara), dan Octavianus Prabowo (Bowo). Mereka adalah mahasiswa jurusan psikologi angkatan 2012 BINUS UNIVERSITY.

Roti Kompeni adalah Produk Roti Goreng dengan delapan varian rasa yaitu Blueberry dengan keju (Bitchy), Blueberry dengan kukis, coklat keju, blueberry dengan butiran coklat, selai coklat dengan butiran coklat, kukis keju, Scrambled egg with mayonnaise (Scream), and dan sosis dengan mayonnaise (So-Damn). Kedelapan varian rasa Roti Kompeni ini dijamin mampu menjajah lidah anda mulai dari gigitan pertama sampai selamanya, sesuai dengan tagline nya yaitu “Sekali Gigit, Menjajah Lidah Selamanya.”

Kini bisnis ini diambil alih oleh Bima dan dikelolanya seorang diri, sejak lulus kuliah hingga saat ini Bima belum pernah berpaling untuk mencari pekerjaan lain. Bima dengan sungguh-sungguh membangun bisnis yang ia bangun bersama teman-temannya. Walaupun kini ia berjalan sendiri, Bima tidak patah semangat. Terbukti saat ini Roti Kompeni sudah memilih 4 cabang: disamping Kampus Anggrek BINUS UNIVERSITY, Tanggerang, Bandung dan Sunter. Bahkan 2 diantaranya, sudah dikelola dengan sistem franchise.

Tentunya dari sosok Bima kita dapat belajar, bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita lakukan dengan sungguh-sungguh. Bima adalah bukti nyata keberhasilan pendidikan entrepreneurship di BINUS UNIVERSITY yang menciptkan lowongan kerja bagi dirinya sendiri dan orang lain. Semoga sosok Bima dapat menjadi teladan bagi BINUSIAN untuk berani mengambil resiko dan berjuang menjadi entrepreneur sejati. (IV)

PROF. TIRTA MURSITAMA: MANAJEMEN BISNIS INDONESIA SAAT INI

$
0
0

Terlepas dari berbagai isu politik yang ada di Indonesia, kita sudah selayaknya bangga menjadi warga negara Indonesia. Dengan segala kekayaan yang Indonesia miliki, mulai dari kekayaan bahasa, budaya, hasil bumi, tambang, hingga sumber daya manusianya yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi selama beberapa tahun belakangan ini. Indonesia berhasil menempati posisi 16 besar dalam Group of Twenty (G-20). G-20 adalah kelompok 19 negara dengan perekonomian terbesar di dunia ditambah dengan Uni Eropa. Indonesia merupakan satu-satunya negara ASEAN yang masuk ke dalam G-20, dan dapat dimasukkan dalam kelompok menengah di dalamnya bersama dengan negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, Korea Selatan dan Jepang.

Tentunya keberadaan Indonesia pada G-20 tidak terlepas dari andil perkembangan manajemen bisnis internasional Indonesia sendiri. Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak potensi sumber daya alam maupuan sumber daya manusia dan terletak di jalur strategis secara geopolitik, tanpa manajemen bisnis yang baik semua potensi tersebut tidak berarti sama sekali.

Menurut Ball dan Wendell, bisnis internasional merupakan bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-batas negara. Definisi ini tidak hanya termasuk perdagangan internasional dan pemanufakturan di luar negeri, tetapi juga industri jasa yang berkembang d bidang-bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi masa. Bisnis internasional adalah bisnis yang melibatkan aktifitasnya melewati lintas batas-batas Negara1.

Boleh dikatakan sejak zaman penjajahan Belanda, Indonesia yang saat itu masih dikenal dengan Hindia Belanda, telah melakukan bisnis internasional, melalui kegiatan perdagangan komoditi asli Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa Indonesia merupakan permata dalam bisnis internasional. “Indonesia merupakan pasar yang luas, dengan sumber daya yang besar dengan dua ratus lima puluh juta penduduk, posisi yang strategis secara geopolitik, dan menjadi negara tujuan investasi dari banyak investor asing. Kalau tidak dikelola dengan manajemen bisnis yang baik, akan sangat disayangkan,” ujar Prof. Tirta Mursitama.

Perkembangan bisnis Indonesia menurut Prof. Tirta Mursitama, tidak terlepas dari sinergi yang dikenal dengan triple helix, yaitu: antara pelaku bisnis, akademisi, dan pemerintah. Sebagai seorang akademisi yang menggeluti bidang manajemen bisnis internasional, Prof. Tirta menjelaskan peranan akademisi dalam perkembangan bisnis internasional adalah untuk membentuk pelaku bisnis yang kompeten, melakukan penelitian terhadap suatu fenomena bisnis dan memberikan saran kepada pelaku bisnis serta pemerintah untuk perkembangan bisnis internasional Indonesia.

Prof. Tirta juga memelihat perkembangan manajemen bisnis Indonesia sudah sangat maju dan sudah mengikuti perkembangan dunia. “Indonesia memiliki standar yang tidak kalah dengan dunia global. Indonesia juga memiliki manajemen asli Indonesia yang unik. Misalnya dengan jumlah penduduk yang besar dan segala perbedaan budaya di dalamnya, Indonesia sudah terbiasa dengan keanekaragaman budaya, sehingga dalam menjalankan bisnis internasional hal tersebut bukan merupakan sebuah hambatan.” Terang Prof. Tirta.

Meskipun demikian, Indonesia masih harus berupaya untuk memajukan dan meningkatkan kuantitas dan kualitasnya dalam bisnis intenasional. Prof. Tirta menerangkan, tantangan terbesar bagi Indonesia saat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan perusahaan-perusahaan lokal menjadi perusahaan yang berkualitas internasional sehingga memiliki daya saing internasional, atau biasa disebut dengan strategi internasionalisasi. Sangat disayangkan banyak perusahaan lokal dengan potensi pasar besar belum menjamah pasar internasional. Ketidakberanian pelaku bisnis untuk menjamah pasar internasional, bisa disebabkan juga karena mereka terlalu terbuai dengan pasar nasional yang sudah luas.

Melihat kondisi dan perkembangan bisnis intenasional saat ini, Prof. Tirta beharap agar pendidikan manajemen bisnis Indonesia kedepannya menerapkan strategi internasionalisasi sebagai salah satu fokusnya, sehingga dapat mendorong pelaku bisnis untuk bersaing di dunia global. Selain internasionalisasi, Prof. Tirta juga melihat bahwa menjamin stabilitas politik dan keamanan Indonesia juga perlu mengalami perbaikan untuk menarik investor.

Dengan segala kekayaan, potensi, dan keunggulan-keunggulan yang dimiliki Indonesia tersebut, Indonesia membutuhkan tenaga-tenaga pendidik yang handal dalam meningkatkan posisinya di dunia bisnis internasional. Sebagai seorang akademisi, Prof. Tirta melihat bahwa banyak hal yang dapat dilakukan oleh seorang tenaga pendidik untuk memajukan bisnis internasional. Pertama, dengan menjadi akademisi yang profesional dan memiliki keunggulan khusus di bidang yang digelutui, sehingga dapat menyiapkan generasi berikutnya menjadi pelaku bisnis intenasional yang cakap dan melakukan penelitian terhadap fenomena bisnis yang ada. Kedua, membagikan buah-buah pemikirannya kepada publik sehingga diketahui secara luas dan memberikan inspirasi untuk berbuat lebih baik. Ketiga, dengan ikut serta membangun kerja sama dan jejaring internasionalapalagi menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

BINUS UNIVERSITY sebagai sebuah institusi pendidikan yang juga memiliki visi internasionalisasi “A World-class university, in continues pursuit of innovation and enterprise“ bersungguh-sungguh dalam membangun sumberdaya manusia yang kompeten bagi bangsa Indonesia. Pada akhirnya, diharapkan jurusan Hubungan Internasional dan Manajemen BINUS UNIVERSITY mampu mencetak sarjana-sarjana berkualitas memiliki kemampuan, keahlian dan wawasan yang luas yang nantinya menjadi akselerator dalam bisnis internasional Indonesia. (IV)

 

Donald, A. Ball and Wandell, H.McCulloch Jr (2000). International business. 3rd edition plano Texas: Business publications.

MEMBANGUN DUNIA MELALUI KELUARGA

$
0
0

Tanpa kita sadari, dunia sebenarnya tersusun dari bagian-bagian kecil yang bersatu membentuk dunia yang begitu besar. Keluarga merupakan komunitas terkecil yang menyusun dunia. Keluarga merupakan tempat pertama bagi seorang individu belajar mengenai dunia. Keluarga merupakan bagian yang kecil, namun peranannya sangatlah besar dalam pembentukan dunia.

Menyadari hal tersebut, BINUS UNIVERSITY sebagai institusi pendidikan yang mengemban tanggung jwab untuk dapat berkontribusi memberikan ilmu yang baik, mengadakan seminar internasional Challenges of Parenting Children in a Connected World with the Effect of Social Media on the Family. Seminar ini juga bukan hanya dibuka untuk mahasiswa namun juga untuk karyawan dan dosen, semua BINUSIAN boleh memetik buah pengetahuan dari seminar ini.

“Didunia ini ada sekolah untuk menjadi guru, dokter, dan lain-lain. Tapi saya rasa didunia ini tidak ada sekolah untuk menjadi orangtua yang baik. Sepanjang hidup kita, kita belajar menjadi manusia yang baik dan orangtua yang baik. Saya berharap rekan-rekan BINUSIAN sekalian mendapatkan wawasan yang berguna dari seminar ini.” Ucap Andreas Chang, Wakil Rektor 3 BINUS UNIVERSITY dalam pembukaan seminar Challenges of Parenting Children in a Connected World with the Effect of Social Media on the Family.

Seminar yang diadakan pada Sabtu (11/4) menghadirkan pasangan suami istri Yolanda Zapanta dan Sonny Zapanta dari Philipina yang mengabdikan diri selama lebih dari 20 tahun kepada yayasan Edu Child untuk pengembangan anak. Sepanjang seminar Yolanda dan Sonny banyak sekali bercerita mengenai perkembangan anak-anak dizaman media sosial ini. Mereka mengajak orang tua untuk cermat dalam menanggai sosial media, sosial media dapat menjadi hal yang bermanfaat namun juga bisa menjadi boomerang bagi anak-anak jika salah digunakan.

Sebagaimana yang kita ketahui, perkembangan teknologi dan informasi telah membawa kita kepada dunia yang sangat berbeda dengan masa lalu. Namun tanpa disadari, banyak juga dari kita yang terbuai dengan teknologi. Beberapa dampak negatif dari sosial media yang paling ekstrim adalah, ketergantungan, munculnya rasa iri hati dengan teman, konsumtif, dan pornografi. Hal-hal ini tentunya benar-benar harus diperhatikan agar anak-anak dan anak muda tidak terjerumus kedalamnya. Orangtua perlu kritis dan cermat atas penggunaan media sosial oleh anak-anak.

Yolanda dan Sonny melihat bahwa peran keluarga sangat penting dalam menciptakan dunia yang damai dan indah. Anak-anak sebagai penerus dunia ini harus mendapatkan pengarahan dan bimbingan yang baik dalam perkembangannya agar menjadi baik, dan mewarisi kebaikan tersebut kepada generasi berikutnya. Disinilah orangtua memainkan peran untuk menanamkan hal yang baik kepada anak-anak. Orangtua perlu membuka diri juga untuk belajar menjadi orangtua yang baik. Dengan rendah hati, Yolanda dan Sonny mengakui bahwa semakin banyak mereka memberikan penyuluhan semakin banyak juga mereka belajar dari proses tersebut.

Dengan adanya seminar ini, diharapkan BINUSIAN semakin cermat dalam melihat perkembangan dunia, bukan hanya sosial media, tetapi fenomena-fenoma baru didunia ini. Kita perlu membuka pikiran kita terhadap hal-hal baru dan melihatnya dalam berbagai perspektif. Bukan untuk kepentingan dan proteksi diri sendiri saja, melainkan juga untuk anak-anak, keluarga, masyrakat dan dunia. (IV)

RECITA 4: MUSIK YANG MENEMBUS RUANG WAKTU

$
0
0

Dunia tempat kita tinggal ini menyimpan banyak sekali sejarah peradaban manusia, salah satunya adalah musik. Sejarah hingga saat ini belum mampu mencatat sejak kapan manusia mengenal musik, karena manusia memang dibekali akal budi oleh Yang Maha Kuasa kemauan untuk mendengarkan dan menciptakan hal-hal yang indah.

Berbanding lurus dengan waktu, musik juga senantiasa berkembang dari waktu ke waktu. Dengan beragamnya jenis musik dewasa ini, banyak orang lupa bahwa musik yang ada saat ini lahir dari musik klasik. Menyusuri ruang waktu, Paduan Suara Mahasiswa BINA NUSANTARA (PARAMABIRA) membawakan lagu-lagu indah dari zaman klasik hingga abad 20 dalam Recita 4 yang diadakan pada Selasa (7/4) di ruangan K3A-B Kampus Syahdan BINUS UNIVERSITY.

Recita 4 merupakan wujud penghormatan PARAMABIRA terhadap kekayaan musik dunia. Melalui Recita 4 karya-karya komposer-komposer dunia dihadirkan kembali, mulai dari Giovanni Battista Pergolesi, Pietro Mascagni, hingga WA Mozart. Suara-suara BINUSIAN yang diiringi piano mengalun merdu memecahkan keheningan malam itu dan membawa penonton kembali ke zaman klasik.

Berbeda dengan konser-konser biasanya, kali ini penyanyi-penyanyi PARAMABIRA membawakan lagu-lagu tersebut secara solo, duet, dan kuartet. Mereka ditantang untuk berani bernyanyi solo dengan percaya diri. “Selain teknik, hal yang penting yang dipersiapkan dalam konser ini adalah mental para penyanyi.. Agar mental mereka juga bisa dikembangkan sebelum menuju konser tahunan dibulan Agustus dan Desember mendatang” ujar Wirvan Liegestu selaku ketua PARAMABIRA

BINUS UNIVERSITY patut berbangga dengan PARAMABIRA yang telah mengharumkan nama BINUS UNIVERSITY dan Indonesia dengan prestasinya. Nama PARAMABIRA telah dikenal hingga ke berbagai penjuru dunia, sebagai salah satu paduan suara mahasiswa yang memiliki kualitas baik. Dibawah asuhan Rainier Revierino PARAMABIRA telah beberapa kali menjuarai kompetisi paduan suara tingkat dunia.

Semoga kedepannya PARAMBIRA tetap menjadi wadah bagi BINUSIAN untuk menuangkan minatnya pada musik dan alunan-alunan musik merdu tetap terdengar ditengah hiruk pikuk kota metropolitan Jakarta. (IV)


BINUS UNIVERSITY BANGKITKAN SEMANGAT SOCIAL ENTREPRENEUR DENGAN IDEA FEST

$
0
0

Ide merupakan hasil dari indahnya kreativitas. Kreativitas menghasilkan banyak hal yang dapat bermanfaat dan menarik bagi semua orang. Diantara nilai-nilai yang dihasilkan oleh kreativitas, jarang ada unsur kemanusiaan yang diselipkan di dalamnya. Kini social entrepreneur muncul sebagai tren baru yang membawa ide bisnis kreatif yang berbaur dengan rasa-rasa kemanusiaan.

BINUS UNIVERSITY melalui IDEA FEST mengadakan talkshow bertajuk “ideas for Indonesia” pada Senin (13/4). Seperti yang diketahui tema IDEA FEST kali ini adalah “creatifity with purpose” yaitu kreativitas yang bernilai. Seminar yang membahas tentang social entrepreneur ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Ben Soebiakto yang merupakan seorang creaticepreneur (OCTOVATE Group & KapanLagi.com), Chaerany Putri yang merupakan founder dari GerakCepat.com, dan Handoko Hendroyono yang adalah founder OneComm Indonesia sekaligus produser film Filosofi Kopi.

“Be bold or italic, never just regular”. Ujar Handoko Hendroyono. Handoko mengungkapkan bahwa untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat Indonesia, maka seorang entrepreneur harus memiliki keunikan yang membedakan antara dirinya dengan orang-orang lainnya, sebab akan sulit untuk meyakinkan masyarakat apabila tidak ada keunikan yang dimiliki. Handoko yang juga menjadi produser dari film Filosofi Kopi mengungkapkan bahwa dalam proses pembuatan film Filosofi Kopi selalu dilakukan dengan cara-cara yang kreatif. Ia mengatakan bahwa film Filosofi Kopi bukan hanya film biasa, namun film ini membawa pesan sosial untuk melestarikan kopi Indonesia.

Pembicara kedua, Ben Soebiakto lebih mempertegas pesan kreativitas yang dipadukan dengan nilai-nilai sosial dalam masyarakat. “Jangan hanya memiliki kreativitas, tapi milikilah kreativitas yang memiliki impact, hasilkanlah sesuatu yang bukan hanya uang namun juga karya berkepanjangan yang berguna bagi banyak orang”. Ujar Ben. Ben mengatakan bahwa kreativitas kini bukan hanya untuk kepuasan diri sendiri, namun juga didedikasikan untuk kepentingan banyak orang.

Chaerani Putri selaku salah satu pembicara mengungkapkan bahwa program kompetisi yang diadakan IDEA FEST bertujuan untuk mengajak anak muda untuk membuat impact-impact kecil di lingkungannya sendiri.

Pada akhir talkshow, Handoko mengungkapkan bahwa berkah dari negeri ini adalah banyaknya permasalahan yang ada, sehingga dari masalah tersebut lahirlah social entrepreneur. Para pembicara berharap setelah ini akan banyak lahir social entrepreneur muda yang tidak hanya memiliki kreativitas, namun juga mampu membawakan pengaruh untuk lingkungannya. Dengan melahirkan bisnis dari kreativitas yang memiliki pengaruh, akan ada kepuasan tersendiri yang tercipta diluar materi yang didapatkan. (AS)

BINUSIAN BELAJAR KREATIVITAS DARI DISNEY SOUTH EAST ASIA

$
0
0

Siapa yang tidak kenal dengan nama besar Film Frozen? Cinderella? Malaficent?. Ya tentu hampir semua orang pernah mendengar bahkan menyaksikan film-film tersebut. Namun siapakah sosok sukses dibalik film itu? Dia adalah Disney, perusahaan animasi terbesar didunia.

Sungguh suatu kesempatan yang berharga BINUS UNIVERSITY dapat berkerjasama dengan Disney South East Asia menyelenggarakan Design Workshop. Untuk menyempurnakan acara ini, didatangkan pengarah kegiatan langsung dari Disney South East Asia, Seshasaye Kanthamraju. Tujuan dari pelaksanaan workshop ini  adalah untuk mendapatkan pengalaman dan sudut pandang dari organisasi kelas dunia. Workshop ini juga memberikan kesempatan bagi BINUSIAN untuk dapat menggali lebih jauh pengalaman dan pengetahuan Disney untuk dapat diterapkan dalam proses belajar.

Workshop yang dihadiri oleh ratusan BINUSIAN dari jurusan animasi dan iklan kreatif tersebut memiliki agenda utama tentang kreatifitas dan proses kreatif Disney dalam pembentukan cerita. Kita tentu tahu bahwa cerita-cerita yang disajikan oleh Disney selalu mempesona, karena bagi Disney cerita adalah komponen utama dalam produk-produknya. Dalam workshop itu dilakukan kegiatan-kegiatan interaktif sebanyak tiga kali, yang seluruhnya bertujuan untuk menunjukkan bagaimana proses kreatif dapat dilakukan dengan perspektif yang berbeda.

Harapan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah agar BINUSIAN terbiasa menghadapi organisasi kelas dunia dan dapat mempelajari materi untuk dapat diterapkan dalam kegiatan belajar serta mengajar. Lebih lanjut BINUS UNIVERSITY juga diharapkan agar dapat menjalin kerjasama untuk saling memberi manfaat, kemudian juga agar BINUS UNIVERSITY dapat semakin bersaing secara global. (AS)

Enchelon ID

Early Bird Promo for Double Room

GURU BESAR BAGI SEBUAH INSTITUSI PENDIDIKAN

$
0
0

Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan sebuah institusi pendidikan, terlebih lagi jika institusi tersebut benar-benar berkomitmen untuk mencetak sarjana-sarjana yang kompeten dibidangnya. Penyediaan ruang kelas, fasilitas ICT, perpusatakaan, dan laboratorium hanyalah bagian kecil didalamnya yang kasat mata. Kita perlu juga melihat program pendidikannya, kurikulum yang digunakan, riset-riset yang diadakan, arah pendidikan, dan kerja sama dengan pihak-pihak lain yang tak nampak namun terlalu krusial untuk diabaikan. Dibalik semua itu terdapat sosok Guru Besar yang berpikir keras untuk memajukan institusi pendidikan dan sumber daya manusia didalamnya.

Guru besar merupakan gelar akademik tertinggi yang diberikan kepada seorang tenaga pendidik, karena jasanya dalam dunia pendidikan. Pun jasa-jasanya sangat besar, sehingga mereka dianugerahi nama Guru Besar. Mereka bukan hanya berjasa bagi institusi pendidikan tersebut, tetapi juga bagi masyrakat, negara, bahkan dunia.

Guru Besar memegang tanggung jawab yang sangat besar, mereka bukan hanya bertanggung jawab kepada institusi pendidikan, namun juga kepada negara. Mereka bukan sekedar diwajibkan untuk mendidik dan melakukan penelitian semata, namun lebih dari pada itu mereka diwajibkan untuk menyumbangkan tenaga dan pikiran mereka kapanpun dan dimanapun untuk kemajuan bangsa.

Sebagai sebuah perguruan tinggi swasta (PTS), BINUS UNIVERSITY patut bangga telah memiliki Guru Besar yang dikukuhkan didalam universitasnya sendiri. Deretan nama Guru Besar yang telah dikukuhkan didalam BINUS UNIVERSITY adalah :

  1. Edi Abdurachman, Ph.D
  2. Dr. Ir. Harjanto Prabowo M.M.
  3. Bahtiar Saleh Abbas, Ph.D

Perjalanan menjadi seorang Guru Besar bukanlah perjalanan yang singkat dan mudah, banyak sekali ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi, seperti mengajar, penelitian dan karya ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat dan negara. Setelah dikukuhkan pun, perjalanan mereka tidak berhenti disitu, tanggung jawab-tanggung jawab baru datang. “Harus menjadi leader dalam bidang akademis dan menjadi teladan dalam hal integritas dan tanggung jawab dengan catatan menjadi leader tidak harus menjadi pejabat struktural.” Prof. Bahtiar Saleh Abbas, Ph.D

Prof. Bahtiar Saleh Abbas, Ph.D yang dikuhkuhkan pada tanggal 16 Desember 2009 bercerita, bahwa kini dengan dukungan dan arahan Rektor dan Yayasan, kini ia memegang misi untuk menjadikan BINUS UNIVERSITY sebagai PTS yang tidak lagi hanya dikenal karena kegiatan mengajar dan belajarnya tapi juga di bidang penelitian. Jumlah paper ilmiah yang diindeks oleh SCOPUS yang hanya hitungan jari 5 tahun lalu yang lalu, sekarang sudah menjadi 400-an tertinggi dikalangan PTS, posisi 14 PTN/PTS. Jumlah riset grant yang hanya sekitar Rp 300.000.000,00 tahun lalu sekarang menjadi sekitar Rp 6M diawal tahun 2015, ini merupakan yang tertinggi di Kopertis III. Dari segelintir faculty member yang meneliti kini menjadi 100% dosen aktif yang meneliti. Saat ini, Prof. Bahtiar sedang melakukan pengembangan sistem informasi transportasi tingkat lanjut biaya rendah yang cocok dengan lalu-lintas di Indonesia, bersama Dr. Fergi dan Pak Wiedjaja.

Melihat apa yang dilakukan Prof. Bahtiar, semakin jelaslah bahwa sebuah institusi pendidikan dan negara benar-benar membutuhkan Guru Besar yang mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Guru Besar bukan sekedar jabatan akademis, namun sebagai panutan dan pembimbing serta contoh dalam institusi pendidikan, tempat manusia menempa diri dan menimba ilmu.

Pada tanggal 22 April nanti, BINUS UNIVERSITY akan mengukuhkan seorang Guru Besar lagi. Siapakah dia?

DAEKIN UNIVERSITY AUSTRALIA BIDIK BINUSIAN UNTUK PROGRAM DOUBLE DEGREE

$
0
0

BINUS UNIVERSITY merupakan satu dari segelintir universitas di Indoensia yang menyediakan pendidikan Game Application Technology. Dengan segala kemajuan teknologi yang dimiliki BINUS UNIVERSITY, Program Studi Game Application Technology BINUS UNIVERSITY boleh dikatakan sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia. Hal ini juga membawa Daekin University Australia (DU) untuk melirik BINUS UNIVERSITY sebagai universitas tujuan program double degree.

Universitas yang berbasis di Melbourne Australia ini, menawarkan program double degree yang memberikan kesempatan bagi BINUSIAN untuk memperoleh gelar sarjana bukan hanya dari BINUS UNIVERSITY sebagai Bachelor of Game Application Technology, namun juga dari DU dengan gelar Bachelor of Game Design & Development. Ini benar-benar kesempatan emas bagi BINUSIAN untuk mendapatkan gelar intersnasional dalam sebuah kesempatan yang sama.

Tentunya, pemilihan BINUS UNIVERSITY sebagai partner bukan hanya karena nama baiknya, namun juga karena program pendidikan yang diusung BINUS UNIVERSITY sesuai dan memenuhi standar dari DU. Sehingga ketika BINUSIAN memilih program ini dan menjalani kuliah di DU, BINUSIAN hanya perlu mengambil mata kuliah yang belum diambil di BINUS UNIVERSITY untuk diambil di DU.

Dalam info session yang diadakan pada Kamis (16/4) tim dari DU menjelaskan, bahwa terbuka juga kesempatan magang untuk BINUSIAN selama menjalani program. Karena program ini berlaku untuk BINUSIAN semester 6, maka selama mengikuti program ini BINUSIAN akan berhadapan dengan skripsi. Namun pengerjaan skripsi dilakukan di DU, dibawah bimbingan dosen DU dan dosen BINUS UNIVERSITY. Wisuda juga berada didua tempat, yakni di Melbourne dan Jakarta.

Info session yang diadakan di BINUS UNIVERSITY menandakan kesungguhan DU dalam menggandeng BINUSIAN untuk merasakan pendidikan internasional. Selain program pendidikan dan transfer kredit, info session kemarin juga memberikan penjelasan mengenai syarat apa saja yang harus dipenuhi, biaya yang diperlukan, kehidupan di Melbourne, dan suasana kampus. Info session ini juga didampingi oleh Michael Yoseph Ricky selaku Head of Gampe Application Technology, orangtua mahasiswa juga diundang untuk mengikuti info session ini. (IV)

ENTREPRENEUR, SENI MENGUBAH MASALAH MENJADI SOLUSI

$
0
0

Entrepreneur lahir sebagai solusi atas terbatasnya lapangan pekerjaan. Entrepreneur merupakan pilihan sekaligus akselerator untuk menciptakan lapangan kerja baru. Menyadari pentingnya kehadiran entrepreneur dalam masyarakat dewasa ini, BINUS UNIVERSITY bersama Himpunan Mahasiswa Marketing Communication (HIMMARCOMM) mengadakan seminar “Entrepreneur & Advertising Opportunities in Every Possibility.

Seminar yang diadakan pada Kamis (16/4) tersebut menghadirkan empat pembicara, yaitu Keenan Pearce yang merupakan founder dari Euphoria Project, Marchella FP yang adalah penulis dari buku Generasi 90an, Sigi Savero yang juga penemu BlackBook, dan Romi Dwi Prahasto yang merupakan owner dari Warung Nagih. Yang menjadikan acara ini istimewa adalah 3 dari 4 pembicara yang hadir, yakni: Marchella FP, Sigi Savero, dan Romi Dwi Prahasto ternyata BINUSIAN yang kini telah sukses menjadi pengusaha muda.

Sigi Savero mengatakan bahwa BlackBook yang kini telah menjadi sebuah peluang usaha yang besar awalnya adalah tugas yang ia kerjakan ketika masih berkuliah di BINUS UNIVERSITY. Sigi mengatakan, tantangan dalam mendirikan usaha adalah perbedaan pendapat antara rekan-rekan. “Perbedaan pendapat akan mnembuat kita semakin maju, namun kita jangan terbeban oleh perbedaan pendapat yang terjadi di dalam kelompok” ujar Sigi.

Seperti Sigi dan BlackBook, buku Generasi 90 oleh Marchella FP dan Warung Nagih dari Romi Prahasto merupakan ide bisnis yang muncul dari tugas-tugas kuliah di BINUS UNIVERSITY. Menurut Marchella, buku Generasi 90an yang ia tulis terinspirasi dari gaya hidup muda-mudi sekitar tahun 90 yang ia rasakan secara langsung. Dalam buku ini membahas tentang tontonan, mainan, hingga cara sosialisasi generasi tahun 90an. Senada dengan Marchella, Romi Prahasto mengaku ide bisnisnya juga berasal dari ketertarikannya pada makanan. Atas dasar ketertarikannya yang sedemikian besar, akhirnya Romi mulai memadukan kreatifitas dengan roti bakar, yaitu dengan cara menambahkan toping-toping menarik pada roti bakar.

“Euphoria Project merupakan wadah bagi para pelaku kreatif untuk bertemu langsung dengan konsumen. Saya melihat selama ini tidak ada showcase untuk menampilkan karya kreatif para pelaku kreatif. Saya berharap dengan ini karya kreatif Indonesia dapat semakin berkembang”. Kata Keenan Pearce menjelaskan bisnis yang ia rintis dan harapannya pada bisnis tersebut. Menurut Keenan, kini kita sangat membutuhkan kehadiran entrepreneur, oleh karena itu setiap orang harus memiliki pemikiran untuk menjadi seorang entrepreneur. Menurutnya, seorang entrepreneur harus datang dengan ide yang muncul melalui permasalahan, kemudian masalah akan melahirkan ide, ide akan menjadi kebutuhan, dan kebutuhan akan menjadi business model.

 BINUS UNIVERSITY diharapkan menjadi wadah untuk membentuk entrepreneur-entrepreneur muda dengan ide-ide yang segar. Dengan hadirnya banyak entrepreneur akan menjadi bagian dari solusi, bukan menjadi para penunggu solusi. (AS)


BINUS UNIVERISTY MENGALAHKAN UNIVERSITAS UNGGULAN LAIN DALAM KOMPETISI BUSINESS CASE HSBC 2015

$
0
0

Wieda Dapsy Prameswari, Carisssa Geneviene Gunawan, Selvi Nelin, dan Bayu Putra Barlin adalah BINUSIAN yang baru saja mengharumkan nama BINUS UNIVERSITY dengan memenangkan HSBC Business Case Competition Indonesia 2015 (HSBC BCCI 2015). Wieda, Carissa, Selvi, dan Bayu berhasil mengalahkan peserta-peserta dari univeristas-universitas terbaik lainnya di Indonesia, seperti: Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pelita Harapan (UPH) dan Prasetya Mulya Business School (PMBS). Kompetisi yang diadakan pada awal April 2015 ini, menyisahkan tim dari BINUS UNIVERSITY, UPH dan PMBS sebagai finalis. BINUS UNIVERSITY tampil sebagai pemenang pertama dalam kompetisi ini.

Kemenangan yang dicapai dibawah nama BINUS UNIVERSITY tentunya bukan hanya milik BINUS UNIVERSITY semata, namun juga milik segenap BINUSIAN yang terlibat dalam prosesnya. Untuk berada diposisi pemenang Wieda, Carissa, Selvi, dan Bayu mengalami proses yang cukup panjang. Bahkan untuk mengikuti lomba ini, mereka harus mengikuti seleksi dan pelatihan didalam BINUS UNIVERSITY terlebih dahulu. Mereka merupakan 4 BINUSIAN yang berhasil melewati proses seleksi dari sekitar 100 BINUSIAN yang mendaftarkan diri untuk mengikuti lomba ini.

Sepanjang kompetisi berlangsung, mereka diminta untuk memberikan solusi-solusi bisnis dari studi-studi kasus yang diberikan. Studi-studi kasus yang diberikan pun bukan studi kasus yang mudah, mereka dihadapkan pada masalah-masalah yang sering dialami perusahaan besar. Yang lebih luar biasa lagi, mereka diberikan waktu hanya dua jam untuk membaca dan menyelesaikan masalah tersebut. Ditemui pada Jumat (17/4) Wieda, Carissa, Selvi, dan Bayu bercerita, tantangan terberat mereka adalah ketika harus menyatukan solusi-solusi yang dihasilkan oleh empat kepala dalam waktu singkat, apalagi mereka bukan dari jurusan kuliah yang sama, sehingga memiliki pemikiran yang berbeda-beda. Beruntung mereka telah dibimbing dan menghabiskan waktu bersama selama 1 bulan terakhir ini, sehingga hal tersebut justru membuat mereka semakin solid dan melihat masalah dari banyak persepektif.

Kompetisi HSBC BCCI 2015 pun bukan sebuah kompetisi yang biasa saja, tim HSBC menghadirkan nama-nama yang terkenal dalam dunia bisnis sebagai juri, seperti: Wempy Dyocta Koto – Chief Executive Officer of Wardour And Oxford, Fung Fuk Lestario – CoFounder dan CEO Rupawa, Mike Woolf – Senior strategy Manager of Aeta Singapore, dan beberapa juri lainnya. Peserta diwajibkan untuk mempresentasikan solusi mereka dihadapan para juri.

Freddy Jingga adalah sosok yang senantiasa membimbing dan mengarahkan Wieda, Carissa, Selvi, dan Bayu selama persiapan dan kompetisi HSBC BCCI 2015. Jingga jugalah yang menggagas ide untuk mengundang semua BINUSIAN mengikuti seleksi lomba ini, sebelumnya mereka menyebarkan informasi mengenai seleksi kompetisi diberbagai media yang dimiliki oleh BINUS UNIVERSITY agar semua mahasiswa aktif mengetahui informasi ini. Tujuan Jingga melakukan hal tersebut adalah agar semua BINUSIAN bisa ikut serta dalam kegiatan yang berguna diluar jam kuliah, ia mendukung mahasiswa untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan seperti ini. Kegiatan seperti ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang mungkin tidak ditemui didalam ruang kelas.

Wieda, Carissa, Selvi, dan Bayu juga mengisyaratkan bahwa lomba ini sangat berkesan bagi mereka. Selvi dan Bayu mahasiswa semester akhir menuturkan bahwa mereka sangat bersyukur disemester akhir seperti ini masih dapat berprestasi dan meninggalkan nama baik untuk BINUS UNIVESITY. Keberhasilan mereka sudah selayaknya menjadi teladan dan motivasi bagi semua BINUSIAN untuk maju dan berprestasi. Tampil sebagai juara pertama pada kompetisi ini, pada juni 2015 mereka akan diikutsertakan lagi dalam lomba tingkat Asia Pasifik di Hongkong.

Ayo BINUSIAN maju terus berprestasi! (IV)

KESEMPATAN MENGEJAR PENDIDIKAN DOKTOR KINI SEMAKIN TERBUKA

$
0
0

Sebagai sebuah institusi pendidikan yang mendidik anak bangsa, BINUS UNIVERSITY berkewajiban menyelenggarakan dan memberikan pendidikan terbaik kepada bangsa. Termasuk kepada karyawannya. BINUS UNIVERSITY memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk meraih jenjang pendidikan tertinggi, program pendidikan doktoral.

Mempertegas komitmennya, Doctor of Computer Science (DCS) BINUS UNIVERSTY mengadakan info session pada Kamis (16/3) di ruangan 827 dengan mengundang karyawan dan dosen-dosen BINUS UNIVERSITY. Hadir juga calon-calon mahasiswa luar untuk mengikuti info session ini.

“Tenaga para doktor benar-benar dibutuhkan oleh bangsa ini” tegas Prof. Dr. Gerardus Polla M.App.Sc selaku Director of Graduate Program BINUS UNIVERSITY. Dalam kesempatan ini Prof. Gerard memotivasi peserta yang hadir untuk berani mengambil peluang ini, menurut Prof. Gerard kesempatan menjadi doktor sangat langka, padahal kebutuhan akan tenaga doktor di Indonesia sangat besar.

Walaupun penawaran ini bersifat beasiswa, Prof. Gerard menegaskan bahwa BINUS UNIVERSITY bersungguh-sungguh dalam memberikan pendidikan terbaik. BINUS UNIVERSITY memiliki professor-professor promotor yang siap sedia membimbing mahasiswa, BINUS UNIVERSITY juga membuka kesempatan bagi mahasiswa S3-nya untuk melakukan penelitian bersama professor-professor universitas luar yang bekerjasama dengan BINUS UNIVERSITY. Total beasiswa yang ditawarkan adalah senilai Rp. 200,000,750.00 yang mencakup biaya pendaftaran, biaya kuliah, hingga biaya penelitian selama masa pendidikan.

Dengan sistem pendidikan yang 80% praktek, diharapkan peserta didik benar-benar belajar dan menciptakan penelitian yang bermanfaat bagi BINUS UNIVERSITY dan bangsa Indonesia. Hadir juga dalam info session ini Ford Lumban Gaol selaku Deputy Head of Doctoral of Computer Science dan Ari Setryani sebagai perwakilan dari Human Capital BINUS UNIVERSITY.

Program beasiswa doktoral ini merupakan wujud kesungguhan BINUS UNIVERSITY dalam memajukan bagsa Indoensia. Peraih beasiswa ini pun diharapkan dapat menjalani program ini dengan sungguh-sungguh dan mengabdikan ilmu yang diperoleh untuk kemajuan bangsa. (IV)

CEO SPEAKS WITH BANK MUAMALAT INDONESIA

$
0
0

BINUS BUSINSESS SCHOOL
Proudly Presents :

CEO SPEAKS WITH BANK MUAMALAT INDONESIA

April 22nd, 2015
(Wednesday)
06.30 – 09.00 pm
BINUS BUSSINESS SCHOOL – Room 310, 3rd Floor

Speaker :

Emirsyah Satar
(Commissioner of Bank Muamalat Indonesia)

FA Poster CEO Speak BANK MUAMALAT INDONESIA

BELAJAR DARI KESUKSESAN PARA YOUTUBER

$
0
0

Berapa banyak waktu yang kita habiskan dalam sehari untuk menonton video di Youtube?

Berapa jumlah channel yang kita subscribe?

Berapa banyak orang yang terkenal hanya dari Youtube?

Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi menggiring dunia untuk hidup didalam kebutuhan akan internet. Hal-hal seperti komunikasi, korespondensi, penyebaran berita dan lain sebagainya menjadi mudah untuk dilakukan dengan adanya internet. Youtube lahir sebagai buah dari kemajuan internet, sekaligus membuat internet semakin popular dengan kelahirannya. Sebuah studi di Amerika Serikat bahkan menyebutkan manusia dewasa ini menghabiskan waktu hampir 10-15 menit per hari untuk menyaksikan video-video di Youtube.

Fenomenalnya Youtube pun membuahkan buah-buah yang tidak terduga. Banyak orang yang dulunya biasa saja, kini bisa menjadi luar biasa terkenal karena Youtube. Bahkan Youtube kini menjadi lahan untuk menggali emas bagi sebagian orang.

Untuk mempelajari kesuksesan anak-anak muda yang tenar melalui Youtube, BINUSTV mengadakan talkshow bertajuk “Youtuber, Awasome kan?”. Talkshow yang diadakan di Kampus Anggrek BINUS UNIVERSITY itu membahas seputar pahit manis para Youtuber dalam membina karir mereka. Dua orang Youtuber kondang pun diundang sebagai pembicara, mereka adalah Reza Oktavian dan Kevin Anggara. Kedua Youtuber ini dengan channel-nya, saat ini sudah memiliki jutaan pengikut dan penonton. Video yang mereka tampilkan di channel Youtube biasanya adalah video kisah jenaka, game online, kisah asmara, dan lain sebagainya yang sebenarnya berasal dari kehidupan sehari-hari mereka.

Kedua pembicara yang namanya dibesarkan oleh Youtube ini mengatakan bahwa pada awal terjun sebagai Youtuber, mereka sering kali mendapatkan pandangan negatif dari lingkungannya. “Jangan jadikan kekurangan sebagai hambatan”, ujar Reza Oktavian. Pria yang akrab disebut Arab tersebut berkisah tentang perjuangan awalnya sebagai Youtuber. Ia mengatakan pada awal terjun ke media Youtube, modal dalam pembuatan video hanyalah sebuah laptop tua. Arab menyebutkan bahwa saat ini adalah saat yang tepat untuk terjun dan mulai menjadi Youtuber, karena Youtube kedepannya akan semakin berkembang.

Konten video-video di Youtube pun beranekaragam, banyak artis yang melakukan cover lagu, mengangkat nilai kehidupan, dan adapula yang seperti Kevin Anggara yang mengangkat kisah sehari-hari. “Inspirasi berasal dari pengalaman-pengalaman yang saya rasakan sendiri”. Ujar Kevin Anggara. Ia mengatakan bahwa inspirasinya dalam membuat video jenaka di Youtube berasal dari hal-hal kecil yang ia temui dalam kehidupan sehari-hari.

Koordinator acara talkshow tersebut, Rosella menyebutkan tujuan dari pemilihan tema yang berkaitan dengan Youtube adalah karena Youtube dalam beberapa tahun ini sangat fenomenal. Sehingga Youtube kini dapat menjadi jembatan menuju dunia hiburan dan tempat menuangkan kreativitas. Dengan adanya talkshow ini, BINUSIAN diharapkan memiliki pengetahuan dari sisi lain Youtube, dimana Youtube dapat dijadikan tempat menuangkan kreativitas yang menjanjikan. (AS)

 

MENJADI KARTINI MODERN: HABIS KULIAH TERBITLAH ENTREPRENEUR

$
0
0

Bila kita bicara tentang Kartini, siapakah tokoh yang terlintas dalam pikiranmu? Apakah ibumu? Atau gurumu? Atau mungkin sosok wanita lainnya yang menginspirasi kamu.

BINUS UNIVERSITY juga memiliki kartini modern yang bisa menginspirasi BINUSIAN. Yustina Ismi Rahmawati merupakan salah satu alumni BINUS UNIVERSITY dari Program Studi Manajemen. Sosok yang akrab dipanggil Ismi ini merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dan dia merupakan anak perempuan satu-satunya dikeluarganya. Menjalani peran seorang kakak sekaligus bisa menjadi teladan bagi kedua adiknya tentu bukan perkara yang mudah.

Ismi ingin bisa menjadi standar kesuksesan bagi adik-adiknya. Namun di sisi lain, sebagai anak perempuan satu-satunya, banyak hal yang ingin Ismi lakukan tetapi tidak mendapat persetujuan dari orang tuanya. Berawal dari keinginan untuk berlibur bersama temannya, Ismi mulai menabung rutin setiap bulan dari uang jajan yang dia dapatkan. Setelah lulus kuliah, Ismi merasa tabungannya tidak bergerak sesuai harapannya. Hal inilah yang menjadi awal pemikiran Ismi untuk tidak menjadi wanita yang biasa-biasa saja.

“Saat itulah aku mulai berpikir. Ini uang yang aku punya harus diapakan ya? Supaya bisa bertambah dan berputar.” Ujar Ismi. Berangkat dari pertanyaan tersebut, Ismipun bercerita kepada temannya dan akhirnya mereka mencetuskan untuk mulai berbisnis dengan modal usaha tabungan yang mereka miliki.

Hal inipun tidak berjalan mulus seperti yang diharapkannya. Ismi tidak mendapat dukungan dari keluarga. “Orang tuaku tidak setuju dengan ide aku berbisnis. Katanya tidak jelas buka usaha begitu, lebih baik kerja kantoran saja.” Tandasnya. Ismi pun berusaha meyakinkan kedua orang tuanya dan meminta kesempatan untuk dapat menjalankan bisnis ini. Apabila gagal, Ismi bersedia untuk mengikuti keinginan kedua orang tuanya untuk kerja kantoran.

Dengan tekat yang bulat, Ismi dan rekannya pun mulai membuka usaha kue cubit. Sebagai langkah awal, Ismi membuka di Bogor yang merupakan tempat tinggalnya dan di daerah Tebet. Jakarta. Mereka melihat bahwa kue cubit ini merupakan salah satu makanan kecil yang enak dan sudah mulai ditinggalkan di kota modern ini. Untuk itulah, Ismi dan rekannya melakukan inovasi dalam mengembangkan bisnis kue cubit ini, dengan menyajikan beberapa macam rasa seperti green tea, oreo, tiramisu, coklat dan original.

Investasi yang Ismi siapkan untuk usaha inipun tidak sedikit. Dengan modal kurang dari 10 juta ini, Ismi memberi warna baru dalam dunia kuliner Indonesia. Dalam waktu 1 bulan Ismi sudah balik modal dan setiap harinya memiliki antrian yang panjang. Kini kue cubit daerah Tebet ini sudah dikenal hingga keluar kota.

“Sebenarnya aku terinspirasi oleh dosen entrepreneur-ku dulu waktu kuliah. Beliau mengatakan, buatlah produk yang kalau orang tidak pakai produk kita, bisa mati. Nah aku bingung, apa yah? Bahkan beras yang kebutuhan sehari-hari saja, kalau tidak ada beras, kita bisa makan roti dan pengganti karbohidrat lainnya.” Ungkap Ismi. Setelah menjalani bisnis ini, Ismi pun mengerti maksud dari ungkapan sang dosen. Buatlah produk yang membuat orang rela melakukan sesuatu (effort) untuk mendapatkan produk kita. Dalam waktu kurang lebih tiga bulan, Ismi berhasil menggiring konsumen dari berbagai daerah untuk datang ke Tebet menikmati kue cubit ini.

Bila kita melihat keberhasilan yang Ismi raih, tentu kita akan menganggap hal ini mudah atau hanya karena keberuntungan yang Ismi miliki. Tapi ternyata tidak BINUSIAN. Dalam menjalankan bisnis ini, Ismi memiliki ketakutan dan proses kegagalan yang juga dialami oleh setiap pengusaha baru.

Seperti yang kita ketahui, modal yang Ismi siapkan untuk bisnis inipun tidak sedikit, selain itu Ismipun bertanggung jawab untuk membuktikan kepada orang tuanya bahwa langkah yang dia ambil tidak salah. Jangan lupa BINUSIAN, Ismi juga menjadi standar kesuksesan bagi kedua adiknya dan proses pembuatan kue cubit ini sendiri juga tidak semudah yang kita tahu.

“Awalnya aku dan temanku tidak selalu berhasil membuat kue cubit ini, kadang suka ngembang kadang tidak. Ada juga saat dimana bahan masih sisa banyak dan tidak ada pengunjung yang datang. Dalam dunia bisnis seperti ini, ini hal yang biasa dan aku harus mampu melaluinya.” Ujar Ismi. “Apalagi waktu menjalankan bisnis ini, aku dan temanku tidak punya strategi secara khusus untuk mempromosikan produk kami. Yang kita tahu hanya mau buka bisnis dan itu adalah kue cubit. Selebihnya kita tidak tahu lagi.” Tambahnya.

Dengan memanfaatkan perkembangan sosial media dan koneksi dengan teman-teman, Ismi berhasil menciptakan pasar untuk produknya. Ismi juga berhasil menarik perhatian media untuk meliput kue cubitnya. “Sekarang aku sudah bisa meyakinkan orang tuaku akan jalan yang aku pilih. Saudara-saudaraku juga mendukung bisnis ini.” Ujar Ismi.

Nah BINUSIAN, kalau Ismi bisa, kamu juga bisa! Jangan terbelenggu oleh track yang sudah ada. Sekarang jamannya emansipasi wanita, BINUSIAN. Yuk think out of the box. Beranilah melangkah untuk membuat terobosan-terobosan, karena kamu tidak akan tahu seberapa tinggi kamu terbang, bila kamu tidak mengepakkan sayapmu.

Selamat Hari Kartini, wanita Indonesia. (AL)

Viewing all 1736 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>